July 2018

UMAHA Sidoarjo Selenggarakan Seminar Antisipasi Radikalisme

Pergerakan radikalisme tidak bisa dianggap enteng. Terkadang muncul ke permukaan pada situasi dan kondisi yang tidak dapat diduga. Dan langkah yang tepat adalah bersikap waspada dan mengantisipasinya sebaik mungkin. Seminar dengan tema Penguatan Nasionalisme untuk Penanggulangan Radikalisme di Perguruan Tinggi ini diselenggarakan Umaha kerja sama dengan Ristekdikti, BNPT dan LPDP (lembaga pengelola dana pendidikan). Sementara narasumber yang dihadirkan terdiri dari perwakilan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), Feriansyah dan perwakilan Aswaja NU Center Jawa Timur, Yusuf Suharto. Dalam paparannya, Feriansyah mengatakan kelompok radikal saat ini tidak sedikit memanfaatkan media sosial (medsos) untuk melancarkan aksinya. Bahkan informasi bohong atau hoaks juga sengaja disebar untuk mendorong aksi tersebut. Ia memaparkan hasil penelitian bahwa penyebaran konten hoaks secara keseluruhan saat ini sangat luar biasa. \\\”Bahkan berada pada angka 94 persen,\\\” ungkapnya. Meski tidak semua konten hoaks berkaitan dengan radikalisme, lanjutnya. Sementara itu, Yusuf Suharto lebih jauh menjelaskan bahwa ideologi radikalisme sudah menyimpang dan tidak sesuai dengan karakter agama. \\\”Ideologi seperti ISIS dan Al-Qaeda misalnya, itu menyalahi pandangan para ulama Islam. Seperti Al-Qaeda yang mau membunuh manusia karena suatu bangsa,\\\” jelasnya. Pandangan yang demikian, imbuhnya, sangat tidak benar, karena dalam beragama tidak diperbolehkan membenci suatu bangsa tertentu. Apalagi hingga terjadi peperangan atau pertumpahan darah. Konteks peperangan dalam Islam berbeda dengan mereka. Sepanjang sejarah peperangan disebabkan adanya suatu golongan atau negara yang terlebih dahulu memerangi atau mengusir umat Islam. \\\”Itu pun ada aturannya, misalnya tidak boleh membunuh anak-anak juga perempuan. Jadi kaum radikal itu memahami Al-Qur\\\’an dan Hadits tidak berdasarkan pemahaman para ulama,\\\” ujarnya. Kemudian untuk mengantisipasi radikalisme tersebut, menurut Yusuf Suharto perlu memperhatikan beberapa hal dalam menyikapi nilai-nilai keagamaan. \\\”Pertama, moderasi (pertengahan) dalam menggunakan dalil antara naqli (ayat-ayat) dan aqli (akal pikiran),\\\” ungkap pegiat deradikalisasi Jatim tersebut. Selanjutnya adalah meningkatkan toleransi pada hal yang furuiyah (cabang) ibadah dan dengan beragama secara porposional. \\\”Jangan sampai hanya karena perbedaan bacaan shalat lantas menjadikan saling bermusuhan. Berlebihan itu tidak disukai Allah, termasuk juga dalam beragama,\\\” terang salah satu tim penulis buku Khazanah Aswaja yang diterbitkan Aswaja NU Center PWNU Jatim ini. Di samping itu diimbau mengikuti imam madzab, sehingga pemahaman keagamaan lebih aman karena diakui secara mayoritas dan secara historis serta berhati-hati memvonis kafir dan sesat pihak berbeda. \\\”Mengafirkan kelompok yang berbeda akan menjadi pintu masuk radikalisasi agama,\\\” pungkasnya. Hadir pada kesempatan tersebut sejumlah dosen. Tampak pula di tengah-tengah mereka Rektor Umaha, Ahmad Fathoni Rodhi. (Syamsul Arifin/Ibnu Nawawi) Sumber: http://www.nu.or.id/post/read/93531/umaha-sidoarjo-selenggarakan

UMAHA Sidoarjo Selenggarakan Seminar Antisipasi Radikalisme Read More »

UKT Dan UPS PASMAHA

News UMAHA – PASMAHA ( Pencak Silat UMAHA ) adakan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) dan Ujian Pengambilan Sabuk (UPS), bersama SMK YPM Panjunan dan SMP YPM Bohar. Sabtu (05/05/2018), di Villa Guntur Pacet, Mojokerto.    Ujian UKT dan UPS diselenggrakan di Villa Guntur Pacet, Mojokerto selama dua hari. Sebelum mulai Ujian Kenaikan Tingkat dan Ujian Pengambilan Sabuk, Upacara pembukaan diadakan di dalam Villa Guntur setalah itu disusul langsung dengan ujian tertulis untuk para pesilat. UKT dan UPS wajib diikuti oleh pesilat yang dimana calon pesilat di uji secara fisik dan mental, agar pesilat muda terlatih secara fisik maupun mental,maka pelatihan diterapkan secara konsisten dan disiplin, para pesilat pun semangat mengikutinya. salah satu latihan fisiknya yaitu di mulai dengan senam, pemanasan yang dilanjutkan dengan melatih teknik – teknik serangan serta dasar- dasarnya yang dipimpin oleh masing – masing senior dan dipandu oleh panitia. Sedangkan pelatihan mental untuk pesilat dilakukan pada tengah malam yang dimana dibentuk sebuah kelompok dan masing – masing kelompok diberikan tugas yang harus diselesaikan sambil menelusuri sebagian hutan yang ada di Villa Guntur. Setelah Ujian tahap akhir selesai di ikuti oleh para pesilat, beberapa pesilat diberi apresiasi atau hadiah oleh Pak Totok selaku pelatih, atas nilai terbaik yang didapatnya selama mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) dan Ujian Pengambilan Sabuk ( UPS ), dan semua anggota pesilat SMK YPM Panjunan, SMP YPM Bohar dan Pasmaha lulus dalam mengikuti UKT dan UPS.   Ucap Irvan selaku Panitia UKT dan UPS.

UKT Dan UPS PASMAHA Read More »