PKK-MB 2018 (Perkuat MABA dengan Nilai Aswaja dan Digital)

Maraknya paham radikal yang menyisir dunia perguruan tinggi belakangan ini, membuat aktivitas mahasiswa Nahdlatul Ulama di Sidoarjo Jawa Timur, membekali mahasiswa baru dengan paham Aswaja An-Nahdliyah dan amaliyah NU seperti istighotsah.
Dengan adanya pembekalan ini, diharapkan mahasiswa baru mampu membentengi dirinya dari paham radikalisme.
Tepat di hari kedua pelaksanaan kegiatan PKKMB ini berjalan sangat lancar dan sukses dengan diikuti Sekitar kurang lebih  700 mahasiswa baru Universitas Ma\’arif Hasyim Latief (Umaha), Ngelom Kecamatan Taman, Sidoarjo mendapatkan ilmu tentang Aswaja an-Nahdliyah dari anggota Aswaja NU Center PWNU Jatim, Ustadz Ma\’ruf Khozin di halaman kampus setempat.
Mahasiswa baru sengaja dibekali ajaran atau amaliyah Nahdlatul Ulama, agar mereka tidak mudah terprovokasi oleh paham radikalisme yang belakangan ini masuk ke dunia perguruan tinggi.
Selain mengetahui lebih jelas ajaran serta amaliyah NU, mereka juga diberikan wawasan tentang aswaja di era digital 4.0 oleh salah satu dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Agus Zainal Arifin.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Umaha Anang Surohman Hidayat , Jumat (31/1) malam mengatakan, mahasiswa baru dari semua fakultas yang ada, sengaja digembleng ajaran Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah supaya mengerti lebih dalam tentang amalan NU terutama di era digital saat ini.
\”Seiring berkembanganya teknologi digital, mahasiswa yang merupakan agen perubahan ini diharapkan mampu membendung derasnya informasi atau paham radikal yang masuk di kalangan remaja atau generasi muda. Sehingga mereka tidak mudah goyah dalam menerima ajaran baru yang tidak sepaham dengan amaliyah NU,\” kata Anang.
Ia menambahkan, selain memberikan penguatan ideologi Aswaja, pihaknya juga mengadakan istighotsah akbar bertajuk nafas Umaha. Di mana mahasiswa akan semakin paham mana yang baik untuk dirinya dan orang lain.
Scroll to Top