September 3, 2019

Pertama, Umaha Angkat Tiga Dekan Asing

Untuk pertama kalinya, Universitas Ma’arif Hasyim Latif (UMAHA), Taman, Kabupaten Sidoarjo mengangkat Dekan dari luar negeri. Tidak tanggung-tanggung Dekan asing yang direkrut sebanyak tiga orang, mereka adalah Prof Dr Munjider Sing dari India sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prof Dr Hallan Pareira dari Australia sebagai Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Dr Karen Fernandes dari Filipina sebagai Dekan Fakultas Hukum. Penyerahan surat keputusan (SK) pengangkatan tiga Dekan asing tersebut diserahkan langsung oleh Rektor UMAHA, Achmad Fathoni Rodli dalam kegiatan Opening Ceremony dan Rapat Senat Terbuka Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), Jumat (29/8) malam. Fathoni mengatakan, kebijakan pengangkatan tiga Dekan asing tersebut adalah sebagai upaya UMAHA melakukan percepatan peningkatkan kualitas pendidikan yang lebih modern dan menjadi kampus berstandart internasional. Kebijakan tersebut adalah sejalan dengan kebijakan Menristekdikti yang mulai tahun ini memberikan kesempatan pengakatan rektor dan dosen asing sebagai upaya mengakselerasi rangking kualitas pendidikan di Indonesia. “Kebijakan ini nantinya akan membuat UMAHA lebih dikenal dan mendekatkan dengan pendidikan tinggi yang berkualitas dunia,” terangnya. Dikatakannya, banyaknya masyarakat Indonesia yang harus pergi ke luar negeri untuk mendapatkan pendidikan tinggi terbaik, adanya kebijakan pengangkatan tiga Dekan asing ini nantinya akan menjadi alternatif tujuan dan rujukan masyarakat Indonesia menjadikan UMAHA sebagai pilihannya, sebelum mereka ke luar negeri, seperti Singapura, Amerika, Eropa untuk mencari pendidikan yang lebih berkualitas. “Kami bertekad kebijakan ini akan menjadikan UMAHA sebagai kampus swasta pertama yang siap go internasional, serta mempercepat peningkatan akreditasi kampus yang saat ini masih B,” tegasnya. PKKMB dengan Wayangan Pada tahun ajaran 2019/2020, kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) UMAHA dikemas dengan mengenalkan dan melestarikan seni tradisional berupa pagelaran wayang bagi 700 mahasiswa baru. Kegiatan ini sebagai komitmen kampus pada generasi muda terutama anak-anak untuk mengenal dan mempelajari seni dan budaya lokal. Hal itu untuk menghidupkan kearifan lokal yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara. Menurutnya, seni dan budaya sangat penting untuk dikenalkan kepada generasi muda dan anak-anak sebagai bagian dari pembentukan karakter bangsa. Melalui seni dan budaya, masyarakat bisa mengajarkan generasi muda dan anak-anak untuk mengenal keberagaman. “Bersosialisasi dengan siapa saja tanpa ada sekat, menyatu dengan semua manusia, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri tanpa membedakan dari mana dia berasal,” ujar Fathoni. Karena itu, sangat penting untuk memberikan pengenalan seni dan budaya sejak anak-anak. Sebab generasi muda dan anak-anak Indonesia perlu dibekali dan diajarkan seni dan budaya lokal. “Dengan begitu, kepribadian dan karakter kita sebagai bangsa Indonesia akan tumbuh. Ini lagi yang harus saya tekankan kepada generasi muda dan anak-anak di tengah situasi globalisasi. Kita tidak boleh meninggalkan dan melupakan kearifan lokal budaya dan seni,” tutur fathoni. Pada kegiatan PKKMB, pagelaran wayang menampilkan dalam cilik Ki Mulki Aiman (7 tahun) dengan mementaskan lakon yang berjudul “Gatut Kooco Winisudo”. (Humas UMAHA) Foto: Penyerahan SK Pengangkatan Dr Karen Fernandes dari Filipina sebagai Dekan Fakultas Hukum oleh Rektor UMAHA, Achmad Fathoni Rodli dalam kegiatan Opening Ceremony dan Rapat Senat Terbuka Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), Jumat (29/8) malam.

Pertama, Umaha Angkat Tiga Dekan Asing Read More »

Usai penanda tanganan MoU 41 LPTNU dengan Indonesia, Thailan, dan Philipina

MENGAPA HARUS GO INTERNASIONAL Dunia tanpa batas sudah didepan mata dan sedang terjadi, kita merespon atau tidak, ini tetap melaju dengan cepat, sudah tidak ada batas antar negara, dengan internet semua aspek bisa ditembus, hanya kita mau atau tdk, sudah seharusnyalah Menristek Dikti mencanangkan INTERNASIONALISASI PERGURUAN TINGGI ( I PT ), Ini harus mendapat sambutan dari semua CIVITAS AKADEMIKA di Nusantara ini, agar tidak ketinggalan. Alhamdulillah dengan hadirnya ADRI yang Ketumnya Bpk Dr H Fathoni Rodli MPd Rektor UMAHA sudah banyak membuat gebrakan, untuk Link and Match PT yang ada Di Republik ini dengan PT luar negeri. Sudah banyak pula MoU yg ditanda tangani, baik PT Negeri atau Swasta dengan PT Asing. Gebrakan dibuat lagi pada Tanggal 30 Agustus 2019 lalu, penanda tangan MoU antara 3 Negara Indonesia, Philipina, Thailand dengan 41 Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama ( LPTNU ) di Lt 3 Gedung UMAHA.Tentu MoU tersebut harus ditindak lanjuti dengan serius, sebagai Rektor Umaha, Fathoni mengambil langka keras dan nyata untuk menjadikan UMAHA IS THE INTERNASIONAL UNIVERSITY dengan berani menggantikan para dekan orang Asing berikut nama Dekan tersebut : 1. Prof. Dr. Munjider Sing from India untuk Fakultas Ekonomi & Bisnis 2. Prof. Dr Hallan Pareira from Australia untuk Fakulats Ilmu kesehatan 3. Dr Kareen Fernandes from Philipina untuk Fakultas Hukum. Maksud dari pemasangan para dekan Asing ini, dirasa yang selama ini proses INTERNASIONALISA di UMAHA terasa berjalan lambat cenderung kurang ada respon, terutama pengusaan bahasa Inggris dan penataan ruangan masih typical lokal-2 aja. Sangat diharapkan dengan kehadiran Dekan Asing tersebut akan akan mempercepat proses admosfir diUMAHA,dari segi komonikasi, Penataan, aura kampus lebih bernuasa Internasional Seperti Perguruan tinggi umumnya kelas Dunia.\\\” Bagi para dosen, tahun depan yang tidak bisa berbahasa Inggris walaupun ASTOOT tidak mendapat SK\\\”. Kata Fathoni dengan nada geraaam,\\\” Semua tidak ada yang terlambat.\\\” Tambahnya untuk menyongsong proses percepatan ( akselerasi ) kita masih punya tantangan dalam kurun waktu 4 tahun ke depan, menjadikan 6 Prodi terakreditasi unggul ( A ) dan 1 Prodi ter akreditasi Internasional. Ini semua perlu kerjakeras dan konsisten. Dalam proses penyelesaian akreditasi, mulai sekarang sudah bisa diantisipasi dengan para Dekan Asing, agar tidak terjadi miskomonikasi. Kalau ini bisa berjalan dengan lancar untuk tahun 2024 apa yang terjadi : \\\”.UMAHA PERGURUAN TINGGI BERTARAF INTERNASIONAL DAN TERAKREDITASI UNGGUL (A)\\\”. Indah bukan !!!

Usai penanda tanganan MoU 41 LPTNU dengan Indonesia, Thailan, dan Philipina Read More »