Edukasi Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dan Donasi Alat Cuci Tangan Injak Karya Dosen dan Mahasiswa UMAHA Sidoarjo

Edukasi Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dan Donasi Alat Cuci Tangan Injak Karya Dosen dan Mahasiswa UMAHA Sidoarjo

 

\"\" \"\" \"\"

Update kegiatan Dosen dan Mahasiswa Universitas Maarif Hasyim Latif (UMAHA) Sidoarjo di masa pandemi saat ini. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UMAHA Sidoarjo bekerja sama dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 UMAHA Sidoarjo melakukan gerakan sosial dengan cara memberikan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) kepada masyarakat khususnya dalam rangka pencegahan penularan COVID-19 dengan mitra Satgas Covid-19 Majelis Wakil Cabang Nahdlotul Ulama (MWCNU) yang ada di 7 Kecamatan (Taman, Driyorejo, Waru, Sukodono, Krian, Tarik dan Womoayu).

Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk ikut berpartisipasi aktif dalam menekan angka persebaran COVID-19. Diharapkan kepada pihak pengurus MWCNU dapat menyampaikan kepada masyarakat secara luas terkait edukasi kebersihan yang telah digagas oleh dosen dan mahasiswa UMAHA Sidoarjo dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM).

Dosen bersama mahasisswa UMAHA Sidoarjo menyalurkan secara langsung alat pencuci tangan injak, hand sanitaizer, sabun cuci tangan, pamflet himbauan cara mencuci tangan yang benar, pamflet menjaga kebersihan badan setelah beraktivitas di luar rumah dan pamflet tata cara menggunakan dan melepas masker. Semua donasi tersebut adalah karya dari dosen bersama mahasiswa UMAHA Sidoarjo.

Ada satu hal yang menjadi sorotan dari kegiatan kali ini adalah produk alat cuci tangan yang dibuat oleh dosen beserta mahasisswa UMAHA Sidoarjo. Mencuci tangan tanpa menyentuh kran air adalah solusi kebersihan terbaik dalam metode mencuci tangan di tengah wabah Covid-19 saat ini.

Setelah mencuci tangan dengan tangan menyentuh kran air, kemungkinan besar virus masih dapat menempel pada tangan. Saat ini, di beberapa tempat umum banyak yang menyediakan tempat cuci tangan dan sabun. Namun, alat cuci tangan tersebut masih adanya kontak dengan tangan yang seharusnya hal tersebut dapat dihindari. Oleh karena itu, dosen dan mahasiswa dari program studi teknik mesin UMAHA Sidoarjo hadir memberikan solusi dengan cara membuat alat cuci tangan injak.

Dalam alat cuci tangan ini, wastafel dilengkapi dengan pedal dan selang untuk mengalirkan air pencuci tangan ke pembuangan. Kegiatan PkM yang dilakukan di tengah bulan romadhon ini tidak menyurutkan semangat dosen beserta mahasiswa UMAHA Sidoarjo untuk terus bergerak mengedukasi kepada masyarakat luas untuk dapat mencegah penyebaran virus Covid-19.

Scroll to Top