Maraknya paham radikal yang menyisir dunia perguruan tinggi tinggi ini, membuat aktivitas mahasiswa Nahdlatul Ulama di Sidoarjo Jawa Timur, membekali mahasiswa baru dengan paham Aswaja An-Nahdliyahdan amaliyah NU seperti istighotsah. Dengan adanya pembekalan ini, diharapkan mahasiswa baru mampu membentengi dirinya dari paham radikalisme. Sekitar 700 mahasiswa baru Universitas Ma\\\’arif Hasyim Latief (Umaha), Ngelom Kecamatan Taman, Sidoarjo mendapatkan ilmu tentang Aswaja an-Nahdliyah dari Anggota Aswaja NU Center PWNU Jatim, Ustadz Ma\\\’ruf Khozin di halaman kampus lokal. Mahasiswa baru yang sengaja dibebolkan olehnya atau amaliyah Nahdlatul Ulama, agar mereka tidak mudah terprovokasi oleh paham radikalisme yang menghasilkan masuk ke dunia perguruan tinggi. Selain itu, lebih dikenal juga amaliyah NU, mereka juga memberikan wawasan tentang aswaja di era digital 4.0 oleh salah satu institusi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Agus Zainal Arifin. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Umaha Anang Surohman Hidayat kepada NU Online , Jumat (31/1) malam, siswa baru dari semua fakultas yang ada, sengaja digembleng guru Ahlussunnah wal Jamaah An- Nahdliyah mencari tahu lebih dalam tentang amalan NU terutama di era digital saat ini. \\\”Melalui berkembanganya teknologi digital, mahasiswa yang berorientasi pada kegiatan ini dapat membendung derasnya informasi atau paham radikal yang masuk dalam generasi remaja atau generasi muda. Gus mereka tidak bisa diterima dalam menerima ajaran baru yang tidak sepaham dengan amaliyah NU,\\\” kata Anang. Ia menambahkan, selain memberikan ideologi gerakan Aswaja, pihaknya juga melaksanakan istighotsah akbar bertajuk nafas Umaha. Di mana mahasiswa akan semakin paham mana yang baik untuk dirinya dan orang lain.