MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UMAHA GELAR KAJIAN ILMIAH KEPEMUDAAN

Sidoarjo, 30 Oktober 2021 – Demi mengobarkan semangat jiwa kepemudaan dan memperingati Hari Sumpah Pemuda. Mahasiswa Semester 1 Fakultas Hukum UMAHA (Universitas Ma’arif Hasyim latif) Sidoarjo mencetak karakter para pemuda di era reformasi digital.

Dengan adanya kajian ilmiah kepemudaan yang bertempat di kantor fakultas hukum, para pemuda terlihat sangat antusias dalam mengikuti acara tersebut.

Ketua Pelaksana Kajian Ilmiah Kepemudaan Ilham Rahmatullah mengatakan, bahwa acara ini merupakan upaya untuk meningkatkan rasa nasionalisme dalam diri.

“Dalam proses acara tersebut, ada 56 peserta dari Mahasiswa Semester 1 Fakultas Hukum UMAHA dan peserta umum mendatangkan pemateri dari Ketua Dewan Kepemudaan Sidoarjo mas Haedar Wahyu” jelasnya. Lebih lanjut Ilham menilai, selain mendapat ilmu teori peserta juga harus meningkatkan bakat dan skill.

“Para pemuda penting untuk mempunyai karakter yang baik, karena perilaku tergantung karakter yang dimiliki seorang pemuda tersebut,” imbuhnya.

Muhammad Amirul Kahfi Mustofa salah satu peserta kajian ilmiah kepemudaan mengatakan, acara ini sangat membantu dalam mencetak karakter dan meningkatkan semangat jiwa para pemuda.

“Acara kajian ilmiah kepemudaan ini sangat berguna bagi saya apalagi saya adalah seorang mahasiswa baru. Dengan adanya acara ini, wawasan saya untuk menjadi pemuda yang berkarakter dan mempunyai semangat kepemudaan bertambah,” kata Kahfi.

“Saya akan meningkatkan semangat jiwa kepemudaan dengan cara mengembangkan bakat dan skill saya. Ketika acara tersebut selesai, saya mendapatkan motivasi yang sangat berharga dan manfaat yang saya rasakan.,” ungkapnya.

Sementara ia berharap, ada acara seperti itu selanjutnya yang dilakukan secara serius untuk melahirkan para pemuda yang berkarakter dan memiliki semangat jiwa kepemudaan.

“Dengan adanya acara kajian ilmiah kepemudaan ini semoga bisa melahirkan para pemuda yang memiliki semangat jiwa kepemudaan dan berkarakter yang baik. Serta dapat meningkatkan bakat, skill, dan akademik para pemuda agar bermanfaat untuk masyarakat luas,” tutupnya.

Di tempat berbeda, Haedar Wahyu selaku pemateri kajian ilmiah kepemudaan mengatakan, materi yang disampaikan hanya pengantar.

“Yang penting dari acara kajian ilmiah kepemudaan adalah praktek. Materi itu hanya sebuah pengantar, jika tidak disertai dengan praktek, maka tidak akan bisa. Intinya jika ingin ada sebuah peningkatan, yakni sering praktek dan melatih diri,” tandasnya.

Pemateri Pertama(Haedar Wahyu)

“Generasi milenial dituntut mampu mengikuti era reformasi digital, dimana perubahan tersebut bisa terjadi pada suatu bangsa itu tergantung dari para pemuda bangsa tersebut. Di Indonesia sendiri pemuda adalah agent of change, social control, civil sociyeti dan buah perjuangan.”

Pemateri kedua(Ahmad Heru Romadhon, S.H., M.H.)

“Membangun karakter pemuda yang aktif dan yuris maksudnya adalah kita sebagai pemuda harus selalu : tanggap dan aktif, bisa menjadi pemimpin, bisa membangun bangsa dan negara, pemuda yuris yang bermoral, menjadi contoh yang baik untuk pemuda selanjutnya. Tidak ada yang bisa mengubah bangsa ini kecuali kita sendiri bangkit bersatu dan tumbuh bersama menjadi pemuda bangsa Indonesia yang kuat dan cerdas.”

Pemateri Ketiga(Lilla Puji Lestari, S.Pd, M.Si.)

”Tantangan sekarang adalah membangun generasi muda yang berkarakter di era digital. Pemuda merupakan generasi peralihan yang tentunya membutuhkan bimbingan dari orangtua. Kolaborasi pemuda dan orangtua akan membentuk generasi emas yang dibutuhkan oleh bangsa. Selain itu, pemuda bisa terlebih dahulu memulai dari diri sendiri sehingga bisa memberikan contoh kepada orang lain untuk menjaga keutuhan bangsa. Sebagai pemuda bangsa, kita harus mencoba untuk merefleksi diri untuk berkontribusi yang konkrit apa yang bisa diberikan untuk bangsa, hal ini menjadi catatan refleksi kita bersama. Generasi muda juga perlu memiliki sikap yang optimistis agar dapat membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik dan lebih maju.”

Maksud dari mengadakan kajian kepemudaan adalah untuk membangun karakter para pemuda yang selalu tanggap, aktif, dan kritis terhadap perkembangan zaman. Serta kedepannya bisa menjadi pemimpin untuk diri sendiri khususnya, membangun bangsa umumnya, yang berpikir dengan cerdas dan berperilaku dengan moral, sehingga bisa menjadi contoh untuk para pemuda selanjutnya untuk membangun negeri ini menjadi lebih baik.

Pada zaman sekarang para pemuda dihadapkan dengan era reformasi digital, dimana para pemuda ini dituntut untuk mampu mengikuti era reformasi digital tersebut. Di era reformasi digital ini mempermudah terjadinya sebuah perubahan-perubahan cara berpikir, berperilaku, dan bersosial. Terjadinya perubahan tersebut disebabkan dari tontonan para pemuda sehari-harinya. Karena secara tidak langsung, sesuatu yang dilihat dan didengar dengan senang hati akan lebih merasuk kepada karakter seseorang.

Tantangan para pemuda saat ini adalah membangun karakter yang baik dan berpendirian yang tangguh untuk tidak mudah tergoyahkan oleh perubahan-perubahan zaman yang lebih dominan kesisi negatif. Sehingga ketika perubahan itu datang, kita sebagai para pemuda bisa menyambut perubahan tersebut dapat mencerna mana yang baik dan mana yang buruk.

Dari semua keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya meningkatkan semangat jiwa kepemudaan. Dengan cara melatih dan mengembangkan akademik, bakat, dan skill para pemuda. Sehingga membentuk para pemuda yang berkualitas untuk perubahan bangsa. Para pemuda sebagai  agent of change, social control, dan civil sociyeti.  Karena perubahan bangsa tergantung pada para pemuda yang ada dibangsa tersebut.

Scroll to Top