Usai penanda tanganan MoU 41 LPTNU dengan Indonesia, Thailan, dan Philipina

MENGAPA
HARUS GO INTERNASIONAL
Dunia tanpa batas sudah didepan mata dan sedang terjadi, kita merespon atau tidak, ini tetap melaju dengan cepat, sudah tidak ada batas antar negara, dengan internet semua aspek bisa ditembus, hanya kita mau atau tdk, sudah seharusnyalah Menristek Dikti mencanangkan INTERNASIONALISASI PERGURUAN TINGGI ( I PT ), Ini harus mendapat sambutan dari semua CIVITAS AKADEMIKA di Nusantara ini, agar tidak ketinggalan. Alhamdulillah dengan hadirnya ADRI yang Ketumnya Bpk Dr H Fathoni Rodli MPd Rektor UMAHA sudah banyak membuat gebrakan, untuk Link and Match PT yang ada Di Republik ini dengan PT luar negeri. Sudah banyak pula MoU yg ditanda tangani, baik PT Negeri atau Swasta dengan PT Asing.

Gebrakan dibuat lagi pada Tanggal 30 Agustus 2019 lalu, penanda tangan MoU antara 3 Negara Indonesia, Philipina, Thailand dengan 41 Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama ( LPTNU ) di Lt 3 Gedung UMAHA.Tentu MoU tersebut harus ditindak lanjuti dengan serius, sebagai Rektor Umaha, Fathoni mengambil langka keras dan nyata untuk menjadikan UMAHA IS THE INTERNASIONAL UNIVERSITY dengan berani menggantikan para dekan orang Asing berikut nama Dekan tersebut :
1. Prof. Dr. Munjider Sing from India untuk Fakultas Ekonomi & Bisnis
2. Prof. Dr Hallan Pareira from Australia untuk Fakulats Ilmu kesehatan
3. Dr Kareen Fernandes from Philipina untuk Fakultas Hukum.

Maksud dari pemasangan para dekan Asing ini, dirasa yang selama ini proses INTERNASIONALISA di UMAHA terasa berjalan lambat cenderung kurang ada respon, terutama pengusaan bahasa Inggris dan penataan ruangan masih typical lokal-2 aja. Sangat diharapkan dengan kehadiran Dekan Asing tersebut akan akan mempercepat proses admosfir diUMAHA,dari segi komonikasi, Penataan, aura kampus lebih bernuasa Internasional Seperti Perguruan tinggi umumnya kelas Dunia.\” Bagi para dosen, tahun depan yang tidak bisa berbahasa Inggris walaupun ASTOOT tidak mendapat SK\”. Kata Fathoni dengan nada geraaam,\” Semua tidak ada yang terlambat.\” Tambahnya

untuk menyongsong proses percepatan ( akselerasi ) kita masih punya tantangan dalam kurun waktu 4 tahun ke depan, menjadikan 6 Prodi terakreditasi unggul ( A ) dan 1 Prodi ter akreditasi Internasional. Ini semua perlu kerjakeras dan konsisten. Dalam proses penyelesaian akreditasi, mulai sekarang sudah bisa diantisipasi dengan para Dekan Asing, agar tidak terjadi miskomonikasi. Kalau ini bisa berjalan dengan lancar untuk tahun 2024 apa yang terjadi :
\”.UMAHA PERGURUAN TINGGI BERTARAF INTERNASIONAL DAN TERAKREDITASI UNGGUL (A)\”.
Indah bukan !!!

Scroll to Top