DEFINISI DASAR KUALITAS DALAM SISTEM INDUSTRI

Umaha.ac.id – Kualitas dalam sistem industri sering didefinisikan sebagai suatu ukuran/takaran kesempurnaan suatu produk atau servis yang disediakan. Contohnya ketika orang menggunakan produk tali pancing maka dia mendefinisikan kualitas dari suatu produk adalah ketahanan produk untuk menahan beban tertentu, lain halnya dengan konsumen yang memesan produk silinder kendaraan. Konsumen tersebut mendefinisikan produk yang berkualitas adalah produk yang memiliki ukuran yang sesuai dengan ukuran standar yang sudah ditetapkan pada tahapan desain.

  • Deming menyatakan bahwa kualitas merupakan suatu tingkat yang dapat diprediksikan dari keseragaman dan ketergantungan pada biaya yang rendah dan sesuai dengan pasar.
    • Joseph Gurah menyatakan kualitas adalah kesesuaian dengan spesifikasi dari desain produk yang telah ditetapkan produsen.
    • Philip B. Crasby menyatakan bahwa kualitas adalah sebagai sama dengan persyaratannya (conformance to requirements), dan kaitannya dalam proses produksi.

Menurut D.C. Montgomery dalam bukunya Introduction To Statistic and Quality Control (2019), kualitas dalam sistem industri menjadi faktor dasar keputusan konsumen dalam banyak produk dan jasa. Akibatnya, kualitas adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan, dan peningkatan posisi bersaing. Ada keuntungan besar pada investasi dari program jaminan kualitas yang efektif yang memberikan kenaikan keuntungan kepada perusahaan yang dengan efektif menggunakan kualitas sebagai strategi bisnisnya. Konsumen merasa bahwa produk perusahaan tertentu jauh lebih baik kualitasnya daripada para saingannya dan dengan demikian memutuskan untuk membelinya. Program jaminan kualitas yang efektif dapat menghasilkan kenaikan penetrasi pasar, peningkatan daya saing, produktivitas yang lebih tinggi dan biaya produksi yang lebih rendah.

Dari berbagai definisi oleh para ahli, dapat ditarik sebuah definisi besar bahwa kualitas dalam dunia bisnis bisa dirangkum dalam kalimat : “apa yang diinginkan konsumen, itulah kualitas”.

Kualitas dalam sistem industri dikategorikan dalam tiga aspek sebagai berikut :

  • Quality of design

Kualitas sebuah desain berhubungan kuat dengan kebutuhan customer (ekspektasi) dari produk yang nantinya akan dihasilkan sehingga seminimal mungkin ketidaksesuaian antara desain yang dirancang dengan desain yang diinginkan oleh customer dapat dikurangi, kualitas dari desain biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tipe dari produk, biaya, kebijakan profit yang ditetapkan perusahaan, tingkat kebutuhan, tingkat ketersediaan komponen dan material, serta safety product.

  • Quality of conformance

Kualitas disini berhubungan dengan kemampuan dari proses produksi suatu produk atau jasa dengan standar-standar yang telah dipilih atau ditetapkan dalam tahapan design. Dengan keterlibatannya dengan sektor manufaktur maka fase memfokuskan pada derajat kualitas yang diukur dari kemampuan pengendalian pengadaan bahan baku untuk diolah menjadi barang jadi. Di dalamnya terdiri dari tiga bahasan luas mengenai pencegahan cacat, identifikasi cacat, analisis cacat dan perbaikannya.

  • Quality of performance
\"DEFINISI
DEFINISI DASAR KUALITAS DALAM SISTEM INDUSTRI

Kualitas dari performance suatu produk siartikan sebagai kemampuan dari produk untuk dapat berfungsi sesuai dengan kegunaannya untuk digunakan. Di dalamnya mengukur seberapa besar kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhan pelanggannya. Kualitas dari performance merupakan ukuran keberhasilan dari dua aspek kualitas sebelumnya karena yang memberikan penilaian pada kualitas adalah customer pengguna produk yang dihasilkan, maka master goalnya adalah produk yang memiliki performance sesuai dengan ekspektasi customer. Sehingga umpan balik dari ketiga aspek kualitas dapat digambarkan sebagai berikut;

Alat Pengendali Kualitas dalam sistem industri

Terdapat tujuh alat pengendali kualitas dalam sistem industri (seven tools) yang digunakan untuk mengidentifikasi perbaikan yang mungkin dapat dilakukan sehingga dapat dirancang cara kerja yang lebih produktif. Seven tools tersebut antara lain :

  • Histogram, yaitu perwakilan gambar dari suatu kumpulan data. Digunakan untuk menentukan kumpulan data yang memudahkan untuk melihat penyebaran dan kecenderungan pusat serta untuk membandingkan distribusi terhadap persyaratan.
  • Diagram pareto, untuk menunjukkan persoalan utama yang dominan dan harus segera diatasi.
  • Check sheet, yaitu alat-alat yang membuat proses pengumpulan data lebih mudah dengan menyediakan penjelasan pra tertulis dari kejadian yang mungkin terjadi.
  • Fishbone diagram, yaitu untuk mengatur dan menunjukkan secara grafik seluruh faktor yang dicurigai berpengaruh yang dimiliki oleh sebuah kelompok sehubungan dengan masalah tertentu.
  • Scatter plot
  • Diagram konsentrasi cacat
  • Peta kontrol

Sumber referensi:

Douglas C. Montgomery. (2019). Introduction to Statistical Quality Control, 8th Edition. John Wiley & Son : New York

Ika Widya Ardhyani, Moch Aris Ariyanto. 2020. Pengendalian Kualitas Produk Kopi Ss Di Pt. Sj. Teknika: Engineering and Sains Journal. Vol 4 No 1

Ika Widya Ardhyani, Sugeng Santoso. (2020). Analisis Cacat Produk Kemasan Wafer Di Pt. Tkt Mojokerto. Sigma. Vol 3 page 4

Nanang Agustian, Dini Retnowati. (2018). Analisis Kualitas Layanan Pelanggan Untuk Produk Indihome Di Telkom Witel Sidoarj. JISO: Journal of Industrial and Systems Optimization. Vol 1 issue 1 page 15-22

Frazier, A. (2020). What Is Continuous Quality Improvement? A Roadmap for Quality Transformation in Education, 7–30. doi:10.4324/9781003075981-3

Penulis : Ahmad Fatih Fudla,

Dosen Fakultas Teknik Universitas Maarif Hasyim Latif

Scroll to Top