September 14, 2022

Kejar Ketinggalan, LPT NU Sidoarjo Konsisten Gelar Workshop

TAMAN – Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Sidoarjo mengadakan giat Workshop Strategi Percepatan Jabatan Akademik Dosen Menuju SDM Unggul Sabtu (10/9/22) di Universitas Ma’arif Hasyim Latif (UMAHA) dari pukul 09.00 hingga 14.00 WIB. Ketua LPT NU Sidoarjo, Dr. Joko Suyono, Ph.D. mengatakan, tujuan dari workshop ini untuk meningkatkan jabatan akademik di lingkungan perguruan tinggi NU atau yang berafiliasi dengan NU. “Sehingga banyak profesor dan guru besar di perguruan tinggi NU minimum dosen memiliki jabatan selevel lektor kepala. Kita akan mengejar ketinggalan kita dengan perguruan tinggi lainnya.” Peserta yang hadir antaranya dari UMAHA sekaligus tuan rumah, UNUSIDA, UNSURI dan IAI Al-Khaziny. Disamping Perguruan Tinggi NU Sidoarjo terdapat beberapa peserta dari Perguruan Tinggi di luar Sidoarjo, antara lain dari IAI NATA Sampang, Universitas Muhammadiyah Gresik, dan lain-lain. Menurut Joko, mereka (peserta) menyadari bahwa workshop ini sangat penting untuk jenjang karir mereka, jika meningkat otomatis kualitas perguruan tinggi mereka ikut meningkat. Sementara itu, Joko berharap perguruan tinggi NU di Sidoarjo bisa saling berkolaborasi dan bekerja sama. “Saya selalu berharap perguruan tinggi di Sidoarjo selalu berkolaborasi dan bekerja sama baik dalam penelitian, pengurusan kepangkatan dosen dan lain sebagainya. Jika ada kekurangan saling melengkapi, sehingga nantinya akan lahir guru-guru besar dan profesor di lingkungan LPT NU Sidoarjo,” lanjutnya. “Kita punya tim untuk membantu kesulitan persyaratan administrasi yang dibutuhkan untuk kenaikan jabatan lebih tinggi. LPT NU akan siap membantu. Ke depan, dosen-dosen silahkan mengejar jabatan akademiknya, kami akan membantu,” tambah Joko. Di sisi lain, Ketua PC NU Sidoarjo, KH Zainal Abidin juga berpesan dalam sambutannya, agar perguruan tinggi NU di Sidoarjo segera mengejar ketertinggalannya, “tidak kita tutupi bahwa kita ada ketertinggalan dengan perguruan tinggi lainnya, jadi kita harus mengejar ketinggalan itu,” ujar ketua PC NU Sidoarjo. (Sumber: nusidoarjo.or.id)

Kejar Ketinggalan, LPT NU Sidoarjo Konsisten Gelar Workshop Read More »

Wujudkan SDM unggul, UMAHA lakukan upaya percepatan jabatan akademik dosen

Sidoarjo– Perkembangan dunia pendidikan pada perguruan tinggi memunculkan beberapa aturan dalam jenjang jabatan akademik bagi dosen. Kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi dunia perguruan tinggi agar bisa mengikuti perkembangan tersebut. Wakil rektor bidang akademik Universitas Ma’arif Hasyim Latif (UMAHA), Prof. Dr. H. Rusiyono, M.Pd mengatakan, bahwa kedepan tantangan jabatan fungsional dosen akan semakin berat dimana syarat untuk kenaikan dalam jenjang jabatan bagi dosen kedepan akan semakin meningkat. “Perkembangan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan semakin cepat dan semakin maju, dan tantangannya adalah harus mengikuti,” ungkapnya saat ditemui seusai acara workshop strategi percepatan jabatan akademik dosen menuju SDM unggul, di kampus UMAHA, jalan Ngelom Megare, Taman, Sidoarjo, sabtu (10/09/2022) siang. Hal ini karena, lanjut Rusiono, sebenarnya tugas utama dari perguruan tinggi adalah menyiapkan mahasiswa agar bisa mengabdikan ilmunya kemasyarakat. “Kalau kita tidak mampu mengikuti perkembangan itu nanti, mahasiswa kita tidak bisa mengamalkan ilmunya ke masyarakat. Sehingga tuntutan seorang dosenpun meningkat. Kalau dulu S1 sudah bisa menjadi dosen sekarang syaratnya minimal S2,” lanjutnya. Oleh karena itu, beber Rusiono, bahwa pihaknya selaku perguruan tinggi melakukan upaya untuk terus meng-update perkembangan-perkembangan itu, termasuk juga persyaratan-persyaratan untuk dosen. “Kami telah banyak mengundang para ahli-ahli untuk melatih dosen-dosen kami agar familiar tentang bagaimana dosen bisa tembus jurnal-jurnal ilmiah internasional yang bereputasi,” bebernya. Sementara itu, Ketua Tim Penilai Angka Kredit (PAK) untuk jabatan fungsional dosen, Universitas UMAHA, Dr. Siti Nur Khusnul Y.STP. M. Kes, mengatakan karir dosen sebagai pengajar diperguruan tinggi ini ada kompetensi selain dari kompetensi bidang keilmuan masing-masing. “Artinya sejauh mana seorang dosen itu dapat dikatakan layak dalam melaksanakan tugasnya diperguruan tinggi baik itu secara quantity maupun quality,” tuturnya didampingi bendahara LPTNU Sidoarjo, Dr. Nuning Nurma Dewi. SE, MM. Kemudian, lanjutnya, penilaian juga dilihat berdasarkan bidang penelitiannya apakah sesuai dengan linearitas dengan program keilmuan dan skill dari dosen tesebut. “Kemudian ada poin pengabdian masyarakat yang bisa diaplikasikan pada berbagai bentuk kegiatan yang memiliki standar-standar khusus,” jlentrenya. Oleh karena itu, lanjutnya, keberadaan jabatan fungsional dosen ini akan mempengaruhi status akreditasi perguruaan tinggi itu sendiri. “Jika belum memili dosen dengan jabatan fungsional itu maka perguruan tinggi tersebut tidak bisa naik level karena akreditasinya tidak bisa bagus,” pungkasnya. (Sumber: cakrawalanews.co)

Wujudkan SDM unggul, UMAHA lakukan upaya percepatan jabatan akademik dosen Read More »