Mochamad Samsi

Dapat Bantuan Mesin, Pengrajin Keripik Pisang di Jombang Untung Banyak, Omzet Naik Dua Kali Lipat

JOMBANG – Mayoritas masyarakat Dusun Dampak, Kecamatan Wonosalam, Jombang, bekerja sebagai petani, terutama kopi. Namun, selain bertani, masyarakat juga berwirausaha. Salah satunya adalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) keripik pisang milik Sukarsih, warga Dusun Dampak, Wonosalam. Usaha ini dirintis sejak tahun 2010, dengan dibantu anak dan saudaranya untuk mengelola usaha tersebut. Dalam pembutaan keripik pisang, Sukarsih masih menggunakan cara tradisional. Dia mengiris satu per satu pisang yang akan dibuat menjadi keripik. Keripik pisang milik Sukarsih memiliki rasa yang gurih dan renyah. Saat pandemi Covid-19 melanda, usaha keripik pisang Sukarsih sempat terguncang. Meski begitu, Sukarsih tidah berhenti memproduksi keripik pisang buatannya, sekalipun harus mengurangi jumlah produksi. Melihat kegigihan dan semangat Sukarsih, kelompok Panglungan 3 yang merupakan mahasiswa KKN dari Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo, memberikan satu mesin perajang pisang multifungsi. Mesin perajang multifungsi keripik pisang ini menggunakan bahan metrial Polietilena atau disingkat PE, yakni termoplastik yang digunakan secara luas oleh konsumen produk sebagai kantong plastik. Polietilana adalah polimer yang terdiri dari rantai panjang monomer etilena. Mesin tersebut dibuat oleh mahasiswa Teknik Industri, Budi Utomo, dan sejumlah mahasiswa lain, agar UKM keripik pisang Sukarsih bisa menghasilkan hasil yang terbaik. Mesin ini menggunakan teknologi yang ramah lingkungan dan mempercepat pekerjaan pembuatan keripik pisang. Jika manual, untuk 1 kg pisang, bisa menghabisakan waktu 2 jam, namun dengan mesin ini, 1 kg pisang hanya membutuhkan waktu 7 detik saja. \\\”Mesin bisa menghemat waktu saat pengirisan pisang,\\\” ujar Sukarsih, Minggu (25/9/2022). Ketebalannya pun menjadi merata 2 mm, tidak terlalu tebal, agar rasanya tetap renyah setelah digoreng. Untuk penggorengan, keripik pisang tetap menggunakan tenaga manusia. Meski begitu, jika sebelumnya Sukarsih bisa memproduksi 100 bungkus keripik pisang, kini bisa dua kali lipat. Awalnya, keripik pisang yang dibuat Sukarsih belum mempunyai merek. Kini keripik produksi Sukarsih memiliki merek Matahari Terbit. Nama itu dipilih karena menunjukkan semangat Sukarsih yang tetap menggelora seperti matahari terbit. Setelah menggunakan mesin untuk produksi Keripik Pisang Matahari Terbit, Sukarsih mendapat omzet dua kali lipat. Jika sebelumnya 3.000.000, kini menjadi 6.000.000 per bulan. (Sumber: jatim.tribunnews.com)

Dapat Bantuan Mesin, Pengrajin Keripik Pisang di Jombang Untung Banyak, Omzet Naik Dua Kali Lipat Read More »

UMAHA Mendapatkan Penghargaan sebagai Perguruan Tinggi Terbaik PKM Awards Kemendikbud 2022

KOMPAS.com – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) mengumumkan perguruan tinggi terbaik pada klaster untuk Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Awards 2022. Dilansir dari Instagram @ditjen.dikti, pada Rabu (21/9/2022), penghargaan ini diberikan pada perguruan tinggi penerima pendanaan dan insentif terbanyak pada PKM Tahun 2022. PKM Awards merupakan ajang Kemendikbud Ristek bagi perguruan tinggi dan mahasiswa se-Indonesia. Baik dari perguruan tinggi negeri maupun swasta. PKM sendiri, merupakan ajang bagi mahasiswa untuk merealisasikan inovasi mereka kepada masyarakat sesuai 8 bidang antara lain: 1. PKM Bidang Riset (PKM-R) 2. PKM Bidang Kewirausahaan (PKM-K) 3. PKM Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-PM) 4. PKM Bidang Penerapan Iptek (PKM-PI) 5. PKM Bidang Karsa Cipta (PKM-KC) 6. PKM Gagasan Futuristik Konstruktif (PKM-GFK) 7. PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT) 8. PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI) Mahasiswa yang mengikuti PKM berhak mendapatkan pendanaan dan insentif dari perguruan tinggi. Bahkan, PKM yang terpilih terbaik di bidangnya, bisa mengikuti PIMNAS. PIMNAS sendiri, adalah singkatan dari Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional, yang merupakan kegiatan puncak pertemuan nasional para mahasiswa. Berikut perguruan tinggi terbaik di PKM Awards 2022: Perguruan tinggi terbaik klaster 5 Universitas Maarif Hasyim Latif Universitas Muhammadiyah Bone Institut Bio Scientia Internasional Indonesia Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung Institut Teknologi Sains dan Kesehatan PKU Muhammadiyah Surakarta Universitas Cokroaminoto Palopo (Sumber: kompas.com)

UMAHA Mendapatkan Penghargaan sebagai Perguruan Tinggi Terbaik PKM Awards Kemendikbud 2022 Read More »

Prof. Dr. H. Ahmad Fatoni Rodli Rektor UMAHA Dianugerahi Guru Besar Bidang Pendidikan dari EIILM Kolkata, India

Sidoarjo– Rektor Universitas Hasyim Latif Sidoarjo ( UMAHA) Prof. Dr. H. Ahmad Fatoni Rodli M.Pd. menyandang sebagai Guru Besar / profesor dari Eastern Institute for Integrated Learning in Management (EIILM) Kolkata, India. Prof Fathoni meraih gelar guru besar berkat karya serta dedikasinya yang tinggi dalam Management Pendidikan di Indonesia. Anugerah ini diberikan saat Inagurasi Guru Besar di Kampus UMAHA, pada Sabtu (25/9/2022). Dalam sambutanya, Prof Fathoni mengatakan, sistem pendidikan nasional seharusnya berbasis pada learner characteristic. “Jadi karakter generasi sekarang itu bagaimana, itu yang diikuti. Bukan kita mencekoki (memaksakan) mereka. Anak-anak generasi Z itu wataknya bagaimana, obsesinya bagaimana, kemudian harapan hidupnya bagaimana, komunitasnya bagaimana. Kita masuk di situ. Kalau sudah, kita melihat asesmen dari keluarga dan sebagainya, lalu kita match kan,” jelasnya. Lebih lanjut, Ahmad Fatoni mengatakan, dari rangkaian hal tersebut, disusunlah kurikulum sistem pendidikan nasional. “Tidak seperti sekarang ini, kurikulum berdasarkan asumsi. Tidak need assessment, tidak learner characteristic. Kurikulum pendidikan sekarang berdasarkan hasil penelitian yang notabene adalah penelitian di kota. Bagaimana dengan yang di pedesaan, bahkan daerah pelosok seperti Papua,” ujarnya. Sosok yang pernah menjadi tenaga ahli Bidang Pendidikan di DPR RI tersebut menambahkan, pemerintah tidak bisa sendiri dalam hal ini. “Harus dibantu bersama pentahelix. Pemerintah, civil society, terutama media, yang sangat menentukan dalam pengambilan keputusan. Media penentu 68 persen pengambilan keputusan. Sedangkan saya nanti akan berjuang dengan sosialisasi, problem solving, help desk tidak hanya Pemerintah,” jelas Ahmad Fatoni. Peraih Eastern India Leadership Awards, Global Leadership Excellence In Education, di Kolkata India tersebut menambahkan, keberadaan pentahelix akan diperjuangkan, supaya masuk dalam RUU Sisdiknas. Menurut Ahmad Fatoni, pola pembelajaran sekarang sudah berubah.Yang dulu hanya dengan tatap muka, sekarang semua informasi yang bermanfaat bagi kegiatan keilmuan dan bermanfaat bagi peserta didik, merupakan bagian dari tugas guru. (Sumber: jurnal9.tv)

Prof. Dr. H. Ahmad Fatoni Rodli Rektor UMAHA Dianugerahi Guru Besar Bidang Pendidikan dari EIILM Kolkata, India Read More »

Prof. Achmad Fathoni Rodli : Kurikulum pendidikan kini harus paham karakter generasi Z

Sidoarjo– Rektor Universitas Universitas Ma’arif Hasyim Latif (UMAHA) Sidoarjo, profesor, Dr. H. Achmad Fathoni Rodli M.pd., menegaskan bahwa sistem pendidikan nasional seharusnya berbasis pada leaner karakteristik. “Jadi karakter generasi sekarang itu bagaimana, itu yang diikuti. Bukan kita mencekoki (memaksakan) mereka. Anak-anak generasi Z itu wataknya bagaimana, obsesnya bagaimana, kemudian harapan hidupnya bagaimana, komunitasnya bagaimana. Kita masuk disitu. Kalau sudah, kita melihat assessment dari keluarga dan sebagainya lalu kita match kan,” jelasnya, usai acara Inagurasi Guru Besar di Kampus UMAHA, Ngelom, Sidoarjo, pada Sabtu (25/09/2022). Lebih lanjut, Achmad Fathoni mengatakan, dari pendekatan tersebut maka dapat, disusunlah kurikulum sistem pendidikan nasional. “Tidak seperti sekarang ini, kurikulum berdasarkan asumsi. Tidak need assessment, tidak learner karakteristik. Kurikulum pendidikan sekarang berdasarkan hasil penelitian yang nota bene adalah penelitian di kota. Bagaimana dengan yang di pedesaan. Bahkan daerah pelosok seperti Papua,” ujarnya. Akedemisi yang pernah berpengalaman menjadi tenaga ahli Bidang Pendidikan di DPR RI tersebut menilai jika dalam konteks tersebut, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. ” Ada peran pentahelix. Pemerintah, civil society, terutama media, yang sangat menentukan dalam pengambilan keputusan. Media penentu 68 persen pengambilan keputusan. Sedangkan saya nanti akan berjuang dengan sosialisasi, problem solving, help desk. Jadi tidak hanya pemerintah,” papar Ahmad Fatoni yang telah meraih Eastern India leadership Awards, Global Leadership Excellence In Education, Kolkata India. Selain itu pula, ia juga menambahkan, bahwa keberadaan Pentahelix akan diperjuangkan, supaya masuk dalam RUU Sisdiknas. “ Pola pembelajaran sekarang sudah berubah.Yang dulu hanya dengan tatap muka, sekarang semua informasi yang bermanfaat bagi kegiatan keilmuan dan bermanfaat bagi peserta didik merupakan bagian dari tugas guru,” pungkasnya. (Sumber: cakrawalanews.co)

Prof. Achmad Fathoni Rodli : Kurikulum pendidikan kini harus paham karakter generasi Z Read More »

Inaugurasi Guru Besar Prof Dr Achmad Fathoni Rodli, M.Pd Atas Penganugrahan Gelar Profesor Of Education Management

SIDOARJO– Penobatan guru besar atas gelar Profesor of Education Management yang dipusatkan di gedung serbaguna kampus Universitas Maarif Hasyim Latif (Umaha) Sidoarjo – Jawa Timur, pada Sabtu (24/09/2022). Penobatan gelar profesor ini diberikan oleh Eastern Institute for Integrate Learning in Management (EIILM) KOLKATA India sebagai guru besar manajemen pendidikan pada Prof Dr Achmad Fathoni Rodli, M.Pd. Prof Dr Achmad Fathoni Rodli,M.Pd mengatakan, peningkatan pendaftaran peningkatan calon guru besar dari rektor ke kepala rektor karena sistemnya yang dirubah. “Sistem yang kita rubah, pemerintah akan mereview dan menyempurnakan. Alhamdulillah bukan pemerintah Indonesia, bahkan dari luar yang diberikan pada saya,” terangnya. Justru India melirik Indonesia, mereka melihat SDM Indonesia rata-rata yang kepatuhannya dan sopan dalam bertutur. Namun CEO-CEO di dunia banyak orang India, bahkan Autralia memberikan warga negara kesempatan pada India, karena Indonesia kurang PD (percaya diri), ujar Prof Fathoni, Sabtu (24/09/2022) di Sidoarjo. “Menurut saya, kita garap pendidikan PD. Kita ini dapat dua yakni penghargaan dan agre, kelemahan kita ini kurang PD,”ucap dia. Supaya menjadi eksperien, banyak ilmu-ilmu yang belum dieksplesitkan. Supaya menjadi ilmu yang eksplisit, kedepan akan dilakukan pertukaran Profesor antar negara tentang pengamanan kenegaraan. Karena menyampaikan sukses stori dianggap riak, karena yang dipamerkan itu tidak pantes, sambung Prof Fathoni. ”Harapannya peningkatan pendidikan tidak harus sesuai dengan tingkatanmu atau masamu. Namun, berikan pelajaran sesuai masanya. Bukan memaksakan, sekarang kurikulum hanya berdasarkan asumsi,” tuturnya. Bagaimana pengajar bisa memahami, learner karakteristik, wataknya bagaimana? karakternya bagaimana?, harapan hidupnya bagimana? lalu lakukan asesmen terhadap orang tua dan dipadukan. Inilah yang menjadi acuan kurikulum pelajaran yang diberikan, urai Prof Fathoni. ”Sekarang pembelajaran sudah berubah, dulu pembelajaran dilakukan dengan tatap muka, tapi sekarang segala informasi bisa didapatkan dan diakses dengan cepat dan muda. Mereka para pengajar harus bisa menyesuaikan diri terhadap perkembangan teknologi yang ada,” kata Prof Fathoni. Dan pemerintah tidak bisa sendiri, namun perlu secara bersama-sama melakukan dan menghadapi perkembangan global, tukasnya. (Sumber : JURNALBERITA.ID)

Inaugurasi Guru Besar Prof Dr Achmad Fathoni Rodli, M.Pd Atas Penganugrahan Gelar Profesor Of Education Management Read More »

Perah Susu Kambing Etawa, Mahasiswa KKN Siap Unggulkan Susu Murni Kambing Etawa

Dusun Arjosari merupakan salah satu dusun yang berada di Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Wonosalam adalah salah satu penghasil durian terbesar di Jawa Timur. Selain durian, Wonoslaam juga merupakan penghasil cengkih, kopi, salak dan pisang. Mayoritas warga Wonosalam bermata pencaharian sebagai petani dan peternak, jadi selain hasil pertanian dan perkebunan terdapat juga banyak hasil peternakan seperti susu sapi dan susu kambing. Walaupun sudah menjadi unggulan,ini baru mencakup wilayah kabupaten saja. Padahal potensi pemasarannya sangat besar dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Dusun Arjosari. Mencari bekal pengalaman, Kelompok KKN-T (Kuliah Kerja Nyata – Tematik) Kelompok Panglungan 1 yang diketuai oleh Ady Lesmana melakukan survey ke lokasi peternakan kambing etawa yang berada di Dusun Arjosari (17/8). Saat di lokasi, beberapa tim KKN-T Panglungan 1 diberikan edukasi singkat terkait kambing etawa serta proses memerah susu kambing etawa dan melakukannya secara langsung setelah mendapat dari arahan pemilik. Pak Gufron selaku pemilik peternakan mengatakan “Pada saat pandemi Covid-19 terjadi permintaan susu kambing etawa, meningkat. Hal tersebut dikarenakan susu kambing etawa bisa menyehatkan juga meningkatkan kekebalan tubuh. Tetapi untuk saat ini jumlah permintaan susu kambig etawa tidak terlalu banyak”. Atas dasar permasalahan tersebut, kelompok KKN-T Panglungan 1 ingin mengembangkan pemasaran susu kambing etawa tersebut. Pemilik juga mengatakan bahwa saat ini belum bisa mengoptimalkan penggunaan media sosial. Untuk itu tim KKN UMAHA mengupayakan pemasaran melalui digital marketing. Beberapa hari berikutya, Minggu (28/8) Tim KKN-T Panglungan 1 membagikan beberapa botol susu kambing etawa ke beberapa penjual di daerah Wonosalam, sebagai sampel untuk mengenalkan susu kambing etawa kelompok ternak kambing etawa Dusun Arjosari. Bersamaan dengan hal tersebut, seluruh anggota tim KKN-T Panglungan 1 melakukan penguploadan story melalui sosial media masing-masing. “Terima kasih kepada tim KKN-T UMAHA Panglungan 1 yang telah memasarkan susu kambing etawa. Ahamdulillah susu kambing etawa kelompok ternak kambing etawa lebih dikenal dan jumlah permintaan meningkat” tutur Gufron selaku ketua kelompok ternak kambing etawa.

Perah Susu Kambing Etawa, Mahasiswa KKN Siap Unggulkan Susu Murni Kambing Etawa Read More »

KKN UMAHA Menumbuhkan Kesadaran Pengolahan Koip Excelsa Guna
Meningkatkan Pereokonomian

Sebagian besar warga Desa Sumberejo Dusun Sumberejo RT 02 RW 02 merupakan Petani yang notabenya memiliki lahan sediri untuk dikelola. Dari lahan tersebut terkumpul banyak hasil bumi yang dapat diolah lagi menjadi sebuah produk. Namun kurangnya kesadaran dalam pengolahan hasil bumi menyebabkan berkurangnya pula hasil jual dari hasil bumi itu. Kami Mahasiswa KKN Universitas Maarif Hasyim Latif Kelompok 1 Sumberejo yang bertempat di RT 02 RW 02 berinisiatif untuk membantu para petani tersebut dalam mengembangkan hasil panen mereka yang awalnya pasca panen langsung dijual di tengkulak hingga nantinya kami ingin membuat sebuah terobosan dan kebiasan baru yaitu mengolah hasil pasca panen tersebut mendaji sebuah produk yang bernilai lebih. Dari hasil survey kelompok kami memilih salah satu hasil bumi yaitu kopi. “Kenapa kami memilih kopi? Ya, karena kopi memiliki nilai jual yang lumayan tinggi ketika diolah menjadisebuah produk, misal seperti kopi bubuk yang diminati banyak orang yang harga perkilonya jauh lebih mahal dari pada harga perkilo jika tidak diolah.” Ujar anggota kelompok saat berdiskusi dengan DPL. Kopi yang dapat tumbuh desa Sumberejo ini adalah jenis Excelsa atau masyarakat lokal menyebutnya dengan asisa dan juga Robusta. Kami memilih kopi dengan jenis excelasa untuk dijadikan sebagai tujuan dari proker utama kami ya itu “Pemberdayaan Dan Pelatihan Petani Kopi Excelsa Dalam Meningkatkan UMKM Dusun Sumberejo”. Langkah awal kami adalah dengan mengumpulkan para petani penghasil kopi yang ada di dusun sumberejo. Setelah terkumpul kami pun memantu membentuk struktural dari kelompok petani kopi tersebut. Singkatnya terpilihlah Ibu Yuyun warga kidul kali RT 02 sebagai ketua kelompok petani kopi di dusun sumberejo dengan anggota yang berjumlahkurang lebih 15 anggota. Selain itu kami juga mengadakan program pelatihan untuk kelompok tani tersebut mulai dari tentang bagaimana cara perawatan pohon kopi, cara panen, pasca panen, penjemuran,roasting, pembubukan, pengemasan dan juga pemasaran. Dalam kegiatan pemasaran kami mengajarkan bagaimana cara agar produk itu bisa dikenal oleh masyarakat luas tidak hanya di jombang saja namun juga sampai luar jawa, yaitu dengan cara memanfaatkan media marketplace dan kami memilih shopee dengan beberapa kelebihannya dibandingmarketplace yang lain. Kami mengajarkan secara detail mulai dari pembuatan akun hingga pengiriman barang. Kegiatan tersebut diberi respon positif oleh BPD Sumberejo Bapak Hariawan, “Kegiatan ini sangat bagus dan harapan saya semoga bisa bermanfaat untuk semua dan semoga akan terus berlanjutkedepannya.” Tidak hanya sampai di situ saja, kami juga membuat alat mesin penggiling kopi untuk membantu para petani kopi dan warga yang membetuhkan alat tersebut, guna untuk meningkatkan kesadaran dalam pengolahan biji kopi menjadi kopi bubuk atau kopi yang sudah roasting untuk meningkatkan harga jual yang nantinya juga dapat meningkatkan perekonomian warga Dusun Sumberejo.

KKN UMAHA Menumbuhkan Kesadaran Pengolahan Koip Excelsa Guna
Meningkatkan Pereokonomian
Read More »

Gelar Prosesi Wisuda, Rektor UMAHA Beberkan Tantangan di Era Globalisasi

Sidoarjo – Universitas Maarif Hasyim Latif (UMAHA) Sidoarjo, menggelar Wisuda Sarjana dan Diploma ke-20 Periode 2 Tahun Akademik 2021/2022, pada Sabtu (17/9/2022). Prosesi wisuda yang dilakukan di kampus UMAHA, Jalan Ngelom Megare, Taman, Sidoarjo itu, diikuti 350 wisudawan dari Fakultas Teknik dan Fakultas Hukum. Rektor UMAHA, Prof. Dr. H. Ahmad Fatoni Rodli M.pd. mengatakan, tantangan para wisudawan sekarang ini adalah, bagaimana bisa berkompetisi di era globalisasi. Ketika tenaga kerja lintas negara menjadi sesuatu yang lazim sekarang ini. “Wisuda kali ini kita mengangkat tema, bagaimana kita bisa bersaing dengan teman-teman lainnya,” imbuhnya. Menurut Ahmad Fatoni, level kompetensi SDM lokal, sebenarnya disukai para penyedia lapangan kerja di luar negeri. “Kita ini dari aspek kompetensi sudah oke, dari aspek akhlakul karimah sudah disukai. Tapi dari aspek bagaimana berbahasa, bagaimana berkomunikasi dengan pengalaman internasional, itu yang kurang PD (Percaya Diri), bukan berarti tidak mampu,” terangnya. Lebih lanjut, Ahmad Fatoni menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke luar negeri. Menurutnya, Indonesia menjadi salah satu negara yang diperhitungkan, karena menjadi bagian G-20. Kelompok negara dengan perekonomian besar didunia. “Kenapa, Indonesia dilihat sebagai satu-satunya negara ASEAN yang ada dalam kelompok negara G20. Seiring dengan prediksi politik global mengarah ke Timur. Indonesia, India, China, dan Taiwan, menjadi bagian tak terpisahkan dari geopolitik global yang akan mencuat,” jelasnya. Soal kurang percaya diri dalam berbahasa dan berkomunikasi, bisa diselesaikan dengan praktis di lapangan. “Kita bersaing dengan teman-teman. Ini kita pesaingnya ada India, Thailand kemudian Filipina. Lihat saja di Jakarta banyak TKA dari negara-negara tersebut,” jelasnya Ahmad Fatoni menambahkan, dalam percaturan ekonomi global, Indonesia harus bisa memberikan warna sendiri. Yaitu ekonomi Pancasila, di tengah berbagai poros ekonomi, seperti ekonomi konglomerasi dan ekonomi sosialis. “Kita harus memberikan warna yang berbeda terhadap mazhab ekonomi dunia. Ada ekonomi konglomerasi, ekonomi sosialis. Kita harus coba dengan mazhab Ekonomi Pancasila, dengan mengkaji ekonomi Islam yaitu ekonomi syariah. Yang konglomerasi bagaimana, kemudian yang sosialis bagaimana. Kita kaji dengan Badan Ristek Bidang Ekonomi Kerakyatan dengan membentuk pola kerja sama,” pungkasnya. (Sumber: mercuryfm.id)

Gelar Prosesi Wisuda, Rektor UMAHA Beberkan Tantangan di Era Globalisasi Read More »

UMAHA Lepas 350 Wisudawan, Siap Berkompetisi di Era Globalisasi

Sidoarjo – Wisudawan dituntut mampu berkompetisi di era globalisasi. oleh karena itu wisudawan harus mampu memiliki daya saing ditengah gempuran tenaga kerja lintas negara. Hal tersebut diutarakan oleh Rektor Universitas Maarif Hasyim Latif (UMAHA) Sidoarjo, Prof. Dr. H. Ahmad Fatoni Rodli M.pd., seusai menggelar Wisuda Sarjana dan Diploma ke 20 Periode 2 Tahun Akademik 2021/2022, yang diikuti 350 wisudawan dari Fakultas Tehnik dan Fakultas Hukum pada Sabtu (17/09/2022) di kampus UMAHA, Jl. Ngelom Megare Sidoarjo itu,. “ Tantangan para wisudawan sekarang ini adalah, bagaimana bisa berkompetisi di era globalisasi. Kita sudah persiapkan dengan baik selama ini. Dan harapan kita mereka sudah bisa bersaing,” katanya. “Ketika tenaga kerja lintas negara, menjadi sesuatu yang lazim sekarang ini. Maka kami mengangkat tema bagaimana kita bisa bersaing dengan teman-teman lainnya,” lanjutnya. Menurut Ahmad Fatoni, kesiapan sumber daya manusia (SDM) lokal sebenarnya sudah memiliki modal dasar yang kuat karena fakta dilapangan level kompetensi SDM lokal, sebenarnya disukai para penyedia lapangan kerja di luar negeri. “Kita ini cuma kurang PD (percaya diri). Padalah, dari aspek kompetensi sudah oke dari aspek akhlakul karimah sudah disukai. Tapi dari aspek bagaimana berbahasa, bagaimana berkomunikasi dengan pengalaman internasional, itu yang kurang PD (Percaya Diri). Tapi bukan berarti tidak mampu,” bebernya. Meski begitu, kata Ahmad Fatoni, masalah kurang percaya diri dalam berbahasa dan berkomunikasi bisa diselesaikan dengan praktis di lapangan. Karena sat ini persaingan tenaga kerja selain antar sesama teman persaingan antara negara-negara lain juga tak kalah sangat ketat. “Kita bersaing dengan teman-teman. Ini kita pesaingnya ada India, Thailand kemudian Filipina. Lihat saja di Jakarta banyak TKA dari negara-negara tersebut,” jelasnya Disisi lain, Ahmad Fatoni juga menerangkan bahwa, dalam percaturan ekonomi global, Indonesia harus bisa memberikan warna sendiri. Yaitu ekonomi Pancasila, ditengah berbagai poros ekonomi, seperti ekonomi konglomerasi dan ekonomi sosialis. “Kita harus memberikan warna yang berbeda terhadap mazhab ekonomi dunia. Ada ekonomi konglomerasi, ekonomi sosialis. Kita harus coba dengan mazhab Ekonomi Pancasila, dengan mengkaji ekonomi Islam yaitu ekonomi syariah. Yang konglomerasi bagaimana, kemudian yang sosialis bagaimana. Kita kaji dengan Badan Ristek Bidang Ekonomi Kerakyatan dengan membentuk pola kerjasama,” pungkasnya. (Sumber : cakrawalanews.co)

UMAHA Lepas 350 Wisudawan, Siap Berkompetisi di Era Globalisasi Read More »

Kejar Ketinggalan, LPT NU Sidoarjo Konsisten Gelar Workshop

TAMAN – Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Sidoarjo mengadakan giat Workshop Strategi Percepatan Jabatan Akademik Dosen Menuju SDM Unggul Sabtu (10/9/22) di Universitas Ma’arif Hasyim Latif (UMAHA) dari pukul 09.00 hingga 14.00 WIB. Ketua LPT NU Sidoarjo, Dr. Joko Suyono, Ph.D. mengatakan, tujuan dari workshop ini untuk meningkatkan jabatan akademik di lingkungan perguruan tinggi NU atau yang berafiliasi dengan NU. “Sehingga banyak profesor dan guru besar di perguruan tinggi NU minimum dosen memiliki jabatan selevel lektor kepala. Kita akan mengejar ketinggalan kita dengan perguruan tinggi lainnya.” Peserta yang hadir antaranya dari UMAHA sekaligus tuan rumah, UNUSIDA, UNSURI dan IAI Al-Khaziny. Disamping Perguruan Tinggi NU Sidoarjo terdapat beberapa peserta dari Perguruan Tinggi di luar Sidoarjo, antara lain dari IAI NATA Sampang, Universitas Muhammadiyah Gresik, dan lain-lain. Menurut Joko, mereka (peserta) menyadari bahwa workshop ini sangat penting untuk jenjang karir mereka, jika meningkat otomatis kualitas perguruan tinggi mereka ikut meningkat. Sementara itu, Joko berharap perguruan tinggi NU di Sidoarjo bisa saling berkolaborasi dan bekerja sama. “Saya selalu berharap perguruan tinggi di Sidoarjo selalu berkolaborasi dan bekerja sama baik dalam penelitian, pengurusan kepangkatan dosen dan lain sebagainya. Jika ada kekurangan saling melengkapi, sehingga nantinya akan lahir guru-guru besar dan profesor di lingkungan LPT NU Sidoarjo,” lanjutnya. “Kita punya tim untuk membantu kesulitan persyaratan administrasi yang dibutuhkan untuk kenaikan jabatan lebih tinggi. LPT NU akan siap membantu. Ke depan, dosen-dosen silahkan mengejar jabatan akademiknya, kami akan membantu,” tambah Joko. Di sisi lain, Ketua PC NU Sidoarjo, KH Zainal Abidin juga berpesan dalam sambutannya, agar perguruan tinggi NU di Sidoarjo segera mengejar ketertinggalannya, “tidak kita tutupi bahwa kita ada ketertinggalan dengan perguruan tinggi lainnya, jadi kita harus mengejar ketinggalan itu,” ujar ketua PC NU Sidoarjo. (Sumber: nusidoarjo.or.id)

Kejar Ketinggalan, LPT NU Sidoarjo Konsisten Gelar Workshop Read More »