July 30, 2019

PEMBEKALAN PESERTA KKN UMAHA 2019

Pada tanggal 28 Juli 2019 kemarin kurang lebih 349 mahasiswa/i UMAHA diberi pembekalan tekait pelaksanaan KKN nanti. Dan tepat pada tanggal 1 Agustus Nanti mereka akan terjun langsung ke lapangan/Desa yang telah di bagi setiap kelompoknya masing – masing. Pembekalan ini diharapkan para peserta knn mampu memahami dan mengetahui proses dan aturan-aturan yang harus mereka jalankan sehingga ketika nanti ketika sudah masuk ke lingkungan masyarakat mereka tidak lagi canggung, bingung dan yang pasti mereka akan mampu untukj beradaptasi dengan baik bersama masyarakat setempat, sehingga bisa mencipatakn ide-ide kreatif yang bisa meningkatkan potensi desa,masyarakat bahkan desa yang  telah mereka tempati sebagai media pembelajaran mereka nantinya.

PEMBEKALAN PESERTA KKN UMAHA 2019 Read More »

UMAHA Bershalawat 2019, Tandai Pelepasan Mahasiswa KKN

Universitas Maarif Hasyim latif (UMAHA) Sidoarjo melepas keberangkatan mahasiswanya melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019 dengan menggelar Shalawat Nabi bertemakan “UMAHA BERSHALAWAT 2019”, Jumat (26/7). Dihari yang sama, sejumlah rangkaian kegiatan juga digelar diantaranya, Festifal Layang-layang Hias pukul 15.00 WIB dan Festival Lampion Sungai Berkilai pukul 18.30 WIB. “Sengaja UMAHA Bershalawat dipilih sebagai puncak acara, dengar harapan agar pelaksanaan KKN dan awal tahun ajaran baru 2019 senantiasa diberikan keberkahan dan kelancaran,” kata Dr. Ahmad Fathoni M.Pd , Rektor UMAHA Sidoarjo, Jumat (26/7). Fathoni KKN UMAHA 2019 menerangkan, KKN yang dilakukan mahasiswanya bertemakan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG’s) mengambil lokasi di empat desa di Kabupaten Sidoarjo. Yaitu dua desa di Kecamatan Balongbendo (Desa Jeruklegi dan Penambangan) dan dua Desa di Kecamatan Krian (Jatikalang dan Sidorejo). KKN berlangsung selama satu bulan, mulai dari tanggal 1 sampai 31 Agustus 2019. Tema Pembangunan Berkelanjutan dipilih lantaran UMAHA ingin ikut berpartisipasi dalam mewujudkan tujuan SDG’s, antara lain: Menjamin pendidikan yang berkualitas, Mencapai kesetaraan gender, Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi. Menjamin akses terhadap sumber energi yang bersih dan terjangkau, Mendukung perkembangan ekonomi yang inklusif dan membuka lapangan pekerjaan, Mengurangi kesenjangan. Serta, Keberlanjutan kota dan komunitas, Pola konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, Bertindak terhadap perubahan iklim, dan Melestarikan kehidupan bawah laut dan melindungi kehidupan di darat. “SDG’s bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan pemangku kepentingan, namun kalangan akademisi dan kampus juga memiliki peran yang sama dalam aspek edukasi masyarakat,” katanya. Dikatakannya, program unggulan dalam kegiatan KKN ini diantaranya pelestarian seni dan permainan tradisional melalui dolanan anak, kemudian pendampingan dana penyediaan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dana pemberdayaan masyarakat. Selain itu, mahasiswa juga akan melakukan PRA (Participatory Rural Appraisal) atau pendekatan dalam proses pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat Tekanannya pada keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan pembangunan di empat desa tersebut. Hasil PRA akan diserahkan kepada pihak desa untuk dijadikan sebagai salah satu acuan dalam pembangunan di desa. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-jal/toeb)

UMAHA Bershalawat 2019, Tandai Pelepasan Mahasiswa KKN Read More »

Umaha Siap Jawab Tantangan Industri 4.0

IDOARJO – Rektor Umaha, Dr. Ahmad Fathoni M.Pd mengatakan, melalui Festival Nafas Umaha, universitas turut mendoakan supaya Indonesia menjadi negara yang Baldatun Thoyyibatun wa Rabbun Ghofur, negara yang damai, aman, tentram dan sejahtera. Memberikan implementasi visi Umaha yakni Unggul, Modern, Ahlus Sunnah Wal Jamaah (Aswaja), Kesejahteraan. Bertepatan dengan penyelenggaraan Festival Nafas Umaha ini, Dr. Ahmad Fathoni M.Pd membebaskan biaya pendaftaran untuk mahasiwa baru prodi S1 Kewirausahaan, prodi D3 Akuntansi dan D3 Teknik Komputer. Festival Nafas Umaha ini juga sebagai implementasi dari Aswaja, yang tidak hanya mengandalkan pikiran tapi juga hati dan jiwa. “Sehingga kita berharap tidak hanya bentuk ritual saja, untuk mempersholid, memperkuat hubungan antarbangsa. Kalau kita solid maka kita tidak akan sulit dan orang akan salut,” katanya. Apalagi sekarang adalah era Revolusi Industri 4.0, semua upaya dilakukan Umaha untuk mencetak lulusan yang berkualitas. Termasuk bekerja sama dengan universitas di sembilan negara, Filipina, Taiwan, Korea Selatan, Thailand, Singapura, Malaysia, Australia, India, Jerman. Program kerjasama diantaranya pertukaran pelajar, visiting professor, summer camp student, join research, pengelolaan jurnal mahasiswa, pendidikan doktoral Ph.D by research, termasuk juga double degree melalui kuliah yang berbasis online, e-learning dan beasiswa S2. Selain itu, Umaha juga menggerakkan mahasiswa melalui gerakan Pe-Research Muda Indonesia yang dideklarasikan bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Mahasiswa harus punya artikel yang dipublikasikan secara nasional dan internasional. Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian Masyarakat. “Pengajaran dan penelitian sudah dapat. Pengabdiannya diwujudkan dengan mengirim mahasiswa KKN ke Thailand, untuk mengajarkan bahasa Indonesia. Kita wajibkan setiap mahasiswa yang dikirim ke pertukaran pelajar luar negeri, memiliki kemampuan yang bercirikan Nusantara, seperti shalawatan,” jelasnya. Kolaborasi hubungan internasional melalui penguatan-penguatan kelembagaan semakin diperkuat Umaha melalui International Office yang dimiliki. Semua langkah tersebut, dalam rangka mewujudkan Umaha menjadi universitas yang unggul. Dalam empat tahun ini, Umaha sudah terakreditasi dengan baik yakni B. “Target kita naik menjadi akreditasi A,” imbuh Presiden Ahli Dosen Republik Indonesia (ADRI) itu.

Umaha Siap Jawab Tantangan Industri 4.0 Read More »

Festival Nafas Univ Maarif Hasyim Latif Umaha Kampus Multikultural dan Pluralisme

SIDOARJO – Universitas Maarif Hasyim Latif (UMAHA) Sidoarjo kembali menyelenggarakan Festival Nafas Umaha 2019, yang dibuat lebih meriah dari festival dua tahun belakangan. Dimana, tahun sebelumnya diselenggarakan bertepatan dengan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB). Tahun ini, Festival Nafas Umaha dipadukan dengan festival-festival lain. Pertama ada festival lampion sungai, festival layang-layang, dan  Umaha bershalawat. Rangkaian kegiatan Nafas Umaha berbarengan dengan pelepasan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan penyambutan mahasiswa baru pra PKKMB Tahun 2019. Umaha melepas 370 mahasiswa KKN di tahun 2019 ini. Dilaksanakan 1 Agustus sampai 31 Agustus di empat desa di dua Kecamatan, Krian dan Balongbendo. Festival Nafas Umaha sendiri adalah bagian dari budaya di Umaha yang terkait dengan Surat Keputusan Rektor tentang budaya cinta Rasul melalui shalawat. “Ini bagian dari menguatkan rasa cinta pada Rasulullah bagi civitas academica Umaha dan warga sekitar yang nantinya mendapatkan keberkahan dan manfaat,” Warek Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Risbang dan Inovasi, M. Adhi Prasnowo, ST., MT., IPM., ASEAN Eng. Sebenarnya dalam kegiatan festival Nafas Umaha ini, shalawat menjadi suatu bagian nafas, yang harus terus diadakan. “Yang namanya nafas tidak boleh terputus, Nafas merupakan akronim yg bisa diartikan sebagai Nahdliyah Fi Ahlus Sunnah Wal Jamaah atau gerakan yang dilaksanakan dalam Ahlus sunnah wal jamaah,” imbuh Adhi. Festival Nafas Umaha 2019 diselenggarakan pada Jumat (26/7) mulai pukul 14.00 dengan festival layang-layang sebagai pembuka rangkaian kegiatan. Pesertanya berasal dari seluruh lingkungan Yayasan Pendidikan dan Sosial Maarif (YPM) Sepanjang. Festival layang-layang ini merupakan inovasi sekolah-sekolah yang ada di lingkungan YPM. Layang-layang yang ikut serta berkompetisi dihasilkan dari karya peserta didik baru dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 201 dan mahasiswa Umaha. Total ada 350 layang-layang dan terseleksi masuk final ada 25 buah layang-layang. Di sore hari dilanjutkan dengan festival lampion. Festival lampion bertujuan menggerakkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli dengan sungai. Selain itu juga sungai harus dijaga kebersihannya, dipertahankan air sungai supaya tetap bermanfaat bagi biota yang hidup di dalamya. \\\”Sehingga kita mencoba memberi lampion di sungai agar lebih indah. Ini juga berkesinambungan dengan Gerakan Nyemplung Kali (GNK). Dimana kegiatan tersebut sudah dilakukan ketujuh kalinya. Lebih lanjut juga dalam konteks menyambut HUT RI Ke 74,” jelasnya. Festival lampion ini sangat menarik, melambangkan bahwa Umaha menjadi universitas yang multikultural dan pluralisme. “Secara langsung diberi amanah ketika KH. Abdurahman Wachid dan Ibu Hj. Shinta Nurriyah Wachid berkunjung ke Umaha. Merangkul semua suku, golongan, suku dan agama. Ini bentuk elaborasi semua yang ada di Umaha,” kisah Adhi. 150 buah lampion di tata rapi disepanjang sungai yang berada di depan kampus Umaha Jalan Raya Ngelom Megare No.30, Ngelom, Kecamatan Taman. Puncak acara Festival Nafas Umaha, puncaknya di malam hari dengan bershalawat bersama ribuan mahasiswa, dosen, guru dan siswa YPM dan masyarakat sekitar. Sholawat ini dimeriahkan grup banjari, Baitul Mustofa YPM dibawah asuhan Miftachul Choir yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah SMK YPM 3 Taman.

Festival Nafas Univ Maarif Hasyim Latif Umaha Kampus Multikultural dan Pluralisme Read More »