Prof. Achmad Fathoni Rodli : Kurikulum pendidikan kini harus paham karakter generasi Z

\"\"

Sidoarjo– Rektor Universitas Universitas Ma’arif Hasyim Latif (UMAHA) Sidoarjo, profesor, Dr. H. Achmad Fathoni Rodli M.pd., menegaskan bahwa sistem pendidikan nasional seharusnya berbasis pada leaner karakteristik.

“Jadi karakter generasi sekarang itu bagaimana, itu yang diikuti. Bukan kita mencekoki (memaksakan) mereka. Anak-anak generasi Z itu wataknya bagaimana, obsesnya bagaimana, kemudian harapan hidupnya bagaimana, komunitasnya bagaimana. Kita masuk disitu. Kalau sudah, kita melihat assessment dari keluarga dan sebagainya lalu kita match kan,” jelasnya, usai acara Inagurasi Guru Besar di Kampus UMAHA, Ngelom, Sidoarjo, pada Sabtu (25/09/2022).

Lebih lanjut, Achmad Fathoni mengatakan, dari pendekatan tersebut maka dapat, disusunlah kurikulum sistem pendidikan nasional.

“Tidak seperti sekarang ini, kurikulum berdasarkan asumsi. Tidak need assessment, tidak learner karakteristik. Kurikulum pendidikan sekarang berdasarkan hasil penelitian yang nota bene adalah penelitian di kota. Bagaimana dengan yang di pedesaan. Bahkan daerah pelosok seperti Papua,” ujarnya.

Akedemisi yang pernah berpengalaman menjadi tenaga ahli Bidang Pendidikan di DPR RI tersebut menilai jika dalam konteks tersebut, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri.

” Ada peran pentahelix. Pemerintah, civil society, terutama media, yang sangat menentukan dalam pengambilan keputusan. Media penentu 68 persen pengambilan keputusan. Sedangkan saya nanti akan berjuang dengan sosialisasi, problem solving, help desk. Jadi tidak hanya pemerintah,” papar Ahmad Fatoni yang telah meraih Eastern India leadership Awards, Global Leadership Excellence In Education, Kolkata India.

Selain itu pula, ia juga menambahkan, bahwa keberadaan Pentahelix akan diperjuangkan, supaya masuk dalam RUU Sisdiknas.

“ Pola pembelajaran sekarang sudah berubah.Yang dulu hanya dengan tatap muka, sekarang semua informasi yang bermanfaat bagi kegiatan keilmuan dan bermanfaat bagi peserta didik merupakan bagian dari tugas guru,” pungkasnya. (Sumber: cakrawalanews.co)

Scroll to Top